2
Sekilas
tentang Teori dan Metode Pengukuran Stres
A.
TEORI STRES
Dalam
percakapan sehari-hari, stres telah ditetapkan dalam 3 hal yang berbeda:
sebagai suatu stimulus, sebagai suatu respon, dan sebagai suatu interaksi.
Ketika orang berbicara tentang stres, mereka menunjuk kepada suatu stimulus
lingkungan, seperti: "Saya memiliki pekerjaan dengan tingkat stres yang
tinggi." Sementara orang lain menganggap stres sebagai respon fisik,
seperti: "Jantungku berdetak cepat ketika saya merasa sangat stres."
Adapula yang menganggap stres sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
lingkungan dan orang, seperti: " Saya merasa stres ketika saya harus
membuat keputusan keuangan di kantor, tetapi keputusan yang lain tidak membuat
saya stres" (Brannon dan Feist, 2000).
Pakar peneliti stres yang terkenal diantaranya adalah Hans
Selye. Selye lebih melihat stres sebagai suatu respon dan dalam penelitiannya
lebih berkonsentrasi pada aspek biologi dari respon stres. Sementara itu, pakar
lain yaitu Richard Lazarus lebih melihat stres sebagai suatu interaksi (Brannon
dan Feist, 2000).
Pandangan Selve
Dia meneliti pengaruh stres terhadap respon fisiologis dan
mencoba untuk menghubungkan reaksi ini terhadap terjadinya penyakit. Selye
menggunakan istilah stresor untuk
menunjukkan stimulus dan stres yang berarti respon. Selye percaya bahwa walaupun
bermacam-macam keadaan yang dapat mendorong respon stres, tetapi respon
tersebut akan selalu sama. Penelitian Selye ini dilakukan baik pada manusia
maupun hewan (Brannon dan Feist, 2000).
Pandangan Lazarus
Penelitiannya lebih banyak dilakukan pada manusia daripada
pada hewan. Tidak satupun kejadian lingkungan atau pun respon seseorang
menentukan stres. tetapi lebih ditentukan oleh persepsi keadaan psikologis
individu. Menurutnya. pengaruh stres seseorang lebih didasarkan pada perasaan
seseorang terhadap ancaman, sifat mudah terluka, dan kemampuan untuk
mengatasinya (Brannon dan Feist, 2000).
B.
METODE PENGUKURAN STRES
1. Ukuran Fisiologis
Salah satu metode pengukuran stres
adalah dengan menggunakan berbagai ukuran fisiologis dan biokimia. Indeks
fisiologis termasuk tekanan darah, denyut jantung, galvanic skin respon, dan kecepatan pernapasan. Sedangkan ukuran
biokimia termasuk peningkatan sekresi glukokortikoid seperti kortisol dan
katekolamin seperti epinephrin. Ukuran-ukuran ini memiliki keuntungan yaitu
dilakukan langsung, reliabilitasnya tinggi, dan mudah diukur (Brannon dan
Feist, 2000).
2. Life Events Scales
Pada tahun 1967, Thomas Holmes dan Richard Rahe
mengembangkan Social Readjustment
Rating scale (SRRS). Kemudian Holmes dan rahe mengembangkan skala mereka
dengan menganggap bahwa stres berasal dari peristiwa pengalaman seseorang dan
merubah kehidupan seseorang (Brannon dan Feist, 2000). Dalam Skala Holmes
terdapat 36 butir berbagai pengalaman dalam kehidupan seseorang, yang
masing-masing diberi skor (Tabel 1).


1.
Kematian
suami/istri 100
2.
Kematian
keluarga deka 63
3.
Perkawinan
50
4.
Kehilangan
jabatan 47
5.
Pensiunan
/ pengasingan diri 45
6.
Kehamilan
istri 40
7.
Kesulitan
seks 39
8.
Tambah
anggota keluarga baru 39
9.
Kematian
kawat dekat 37
10.
Konflik
suami/istri 35
11.
Menggadaikan
rumah 31
12.
Perubahan
dalam tanggung jawab pekerjaan 29
13.
Konflik
dengan ipar, mertua, menantu 29
14.
Perasaan
tersinggung atau penyakit 53
15.
Rujuk
dalam perkawinan 45
16.
Perubahan
kesehatan seorang anggota keluarga 44
17.
Perubahan
dalam status keuangan 38
18.
Perceraian 65
19.
Peralihan
jenis pekerjaan 36
20.
Mencegah
terjadinya penggadaian/pinjaman 30
21.
Anak
laki-laki/perempuan meninggalkan rumah 29
22.
Prestasi
pribadi yang luar biasa 28
23.
Istri
mulai atau berhenti bekerja 29
24.
Kesulitan
dengan atasan 23
25.
Tukar
tempat tinggal 20
26.
Perubahan
dalam hiburan 19
27.
Pinjaman
dengan rumah sebagai jaminan 17
28.
Perubahan
dalam jumlah pertemuan keluarga 15
29.
Pelanggaran
ringan 11
30.
Menukar
kebiasaan pribadi 24
31.
Perubahan
jam kerja 20
32.
Tukar
sekolah 20
33.
Tukar
kegiatan sekolah 18
34.
Tukar
kebiasaan tidur 16
35.
Perubahan
dalam kebiasaan makan 15
36.
Berlibur 13
![]() |
Catatan:
Jika jumlah skor lebih dari 300 maka individu tersebut menunjukan gejala
–gejala stress (Hawari,2001)
Tabel 2. Hassles dan Uplifts
Scales. Skala-skala dibawah ini dikembangkan untuk meneliti apakah ada
hubungan antara stres yang berasal dari sumber yang ringan dan kesehatan fisik,
serta untuk meneliti apakah kehidupan yang sedikit menyenangkan dapat bertindak
sebagai buffer terhadap stres (Kanner dkk., 1981 cit. Bootzin dkk., 1991)
|
Sampel Hassles Scale
|
|
|
|
|
Sampel Uplifts Scale
|
|
|
|
|
Keparahan
|
|
|
|
|
Seberapa sering
|
|
|
|
1.
Ringan
2.
Moderat
3.
Sangat Parah
|
|
|
|
|
1.
Jarang
2.
Moderat
3.
Sering
|
||||
|
|
|
|
||||||
|
|
|
|
||||||
|
|
||||||||
1.
|
lupa meletakkan atau
|
1
|
2
|
3
|
1.
|
melakukan hobi anda
|
1
|
2
|
3
|
|
kehilangan sesuatu
|
|
|
|
2.
|
beruntung
|
1
|
2
|
3
|
2.
|
mengganggu tetangga
|
1
|
2
|
3
|
3.
|
menabung
|
1
|
2
|
3
|
3.
|
kewajiban sosial
|
1
|
2
|
3
|
4.
|
senang dengan teman sekerja
|
1
|
2
|
3
|
4.
|
tidak memperhatikan
kebiasaan merokok
|
1
|
2
|
3
|
5. 6.
|
menggosip sukses dalam bidang
keuangan
|
1 1
|
2 2
|
3 3
|
5.
|
berpikir tentang kematian
|
1
|
2
|
3
|
7.
|
istirahat (berlibur)
|
1
|
2
|
3
|
6.
|
kesehatan anggota keluarga
|
1
|
2
|
3
|
8.
|
merasa sehat
|
1
|
2
|
3
|
7.
|
tidak punya uang untuk
|
1
|
2
|
3
|
9.
|
menemukan sesuatu yang
|
1
|
2
|
3
|
|
membeli baju
|
|
|
|
|
telah hilang
|
|
|
|
8.
|
mepunyai utang
|
1
|
2
|
3
|
|
|
|
|
|
3. Everyday Hassles Scales
Richard Lazarus dan kawan-kawannya
sebagai penemu pertama metode pengukuran terhadap stres tersebut yang melihat
stres sebagai kejadian sehari-hari daripada kejadian kehidupan yang penting (Brannon
dan Feist. 2000). Bootzin dkk. (1991) menyatakan bahwa tampaknya kejadian
sehari-hari mungkin lebih stres daripada suatu peristiwa penting yang tidak
menyenangkan. Para peneliti telah menemukan suatu "hassles scale"
(Tabel 2) untuk memeriksa pengaruh kesehatan terhadap stres ringan yang
berlangsung terus menerus setiap hari misalnya kemacetan lalu lintas, menunggu
antrian, salah meletakkan kunci, membelanjakan uang sebelum waktu pembayaran,
dan Iain-lain. Hubungan stres terhadap kesehatan tampak jelas pada suatu
penelitian yang menemukan bahwa kesibukan sehari-hari (daily hassles) merupakan suatu prediktor yang baik terhadap
menurunnya kesehatan fisik, timbulnya depresi, dan perkembangan rasa cemas bila
dibandingkan dengan suatu peristiwa penting dalam kehidupan. Setelah menemukan
hubungan antara stres dan penyakit, Richard Lazarus dan kawan-kawan kemudian
meneliti tentang kemungkinan kejadian atau peristiwa yang menyenangkan
mempunyai pengaruh positif terhadap stres. Mereka mengembangkan suatu uplift scale yang berguna untuk
menemukan adanya hubungan antara peristiwa sehari-hari yang menyenangkan dan
kesehatan. Peristiwa sehari-hari yang menyenangkan antara lain adalah
mendengarkan musik, makan malam yang menyenangkan dengan teman, bermain dengan
anak, dan Iain-lain. Kemungkinan peristiwa menyenangkan seperti itu dapat
bertindak sebagai buffer terhadap stres.
3
Asal Mula
Stres
Darimanakah sebenamya stres itu bisa terjadi? Ada beberapa
hal yang dapat menjadi sumber stres {stresor),
seperti: lingkungan, jenis pekerjaan, perceraian, problem orang tua,
keuangan, masalah hukum, penyakit (kanker, AIDS), kematian, tipe kepribadian,
nutrisi, dan masih banyak lagi sumber stres lainnya (Gambar 1) (Selye, 1978;
Swarth, 1993; Bootzin dkk., 1991; Orford, 1992; Brannon dan Feist, 2000;
Hawari, 2001; Santrock, 2003). Hawari (2001) menyebut semua sumber stres
tersebut dengan istilah stresor psikososial. Stresor psikososial adalah setiap
keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang
sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk
menanggulanginya. Namun, tidak semua orang mampu melakukan adaptasi dan
mengatasi stresor tersebut, sehingga timbulah keluhan-keluhan antara lain
berupa stres, cemas, dan depresi.
![]() |
Gambar 1 Stresor Lingkungan dan Nutrisi (Swarth. 1993)
Berdasarkan
data yang dikumpulkan melalui wawancara dan kuisioner di suatu daerah, Gunarsa dan Gunarsa (2001) memperoleh hasil
bahwa ada 4 macam hal yang dapat menyebabkan stres, yaitu:
1.
Perubahan
yang pesat:
a.
Perubahan
lingkungan alam: gedung baru yang megah dengan lantai yang
licin, jalan layang dan jalan dengan peraturan baru yang harus ditaati.
licin, jalan layang dan jalan dengan peraturan baru yang harus ditaati.
b.
Perubahan
keadaan: suasana, politik, pendidikan, dan kurikulum
2.
Hubungan
sosial, hubungan antar pribadi (interpersonal):
a.
Persaingan
materi: mode baju terbaru, peralatan rumah tangga mutakhir
b.
Saingan
pendidikan, keberhasilan suami, isteri atau anak
3.
Kebutuhan
yang meningkat:
Peningkatan taraf hidup perlu
diimbangi peningkatan biaya hidup
4.
Harapan
yang tidak realistis:
a.
Harapan
tentang pernikahan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenamya
pada suami atau isteri.
pada suami atau isteri.
b.
Harapan
tentang masa depan dan keberhasilan anak yang tidak sesuai dengan kemampuan
anak.
c.
kecenderungan
menghadapi dan menjalani hidup tanpa persiapan yang baik
dan bekal pengetahuan yang cukup akan membawa stres dalam menghadapi kehidupan yang penuh tanda tanya dan perubahan.
dan bekal pengetahuan yang cukup akan membawa stres dalam menghadapi kehidupan yang penuh tanda tanya dan perubahan.
Sementara
itu, menurut Dave (2004 cit. Colbert,
2006) ada dua macam hal yang menjadi penyebab stres, yaitu:
1.
Penyebab
utama stres besar (kronis/menahun)
-
Perceraian
-
kematian
anggota keluarga
-
penyakit
yang berkepanjangan kemiskinan
-
ketidakbahagiaan
di tempat kerja
2.
Penyebab
stres sehari-hari (akut)
-
kemacetan
lalu lintas
-
tagihan
-
ketegangan
dalam keluarga
-
suara
bising
-
kerumunan
orang banyak
-
gangguan
tidur
-
pengucilan
-
kelaparan
-
bahaya
Berbeda
dengan Gunarsa dan Gunarsa (2001) serta Dave (2004 cit. Colbert, 2006), Colbert (2006) sendiri mengemukakan bahwa
pada dasarnya ada empat kategori stres, yaitu: stres jasmani, emosional dan
mental, kimiawi, dan stres suhu.
Sties Jasmani
Sties
jasmani sermg timbul karena kurang tidur, kerja lembur, olah raga berlebihan,
luka atau trauma jasmani., misalnya karena suatii kecelakaan kendaraan
bermotor, operasi, infeksi, penyakit jasmani, dan rasa sakit menahun. Penyakit
dan kondisi yang parah, seperti penyakit jantung, diabetes, radang sendi,
penyakit Alzheimer, kanker, asma dan penyakit autoimiin biasanya merangsang
timbulnya reaksi sties kronis dalam tubuh.
Perubahan-perabahan
jasmani tertentu dapat menambah beban sties seseorang, misalnya menopause,
ketidakseimbangan hormon, gizi yang tidak layak, kesuiitan tidur, dan berbagai
macam faktor yang berhubungan dengan usia lanjut. Namun, tidak semua keadaan
atau lingkungan mengakibatkan tingkat sties jasmani yang sama bagi tiap-tiap
orang.
Stress
Emosional Dan Mental
Berbagai
emosi seperti kemarahan, permusuhan, depresi, kecemasan, dan ketakutan dapat
menyebabkan ketegangan emosional menahun. Demikian pula dengan stres mental
yang timbul karena terlalu banyak bekerja, terlalu banyak utang, kesuiitan
dalam pernikahan, anak-anak yang menggunakan obat terlarang atau alkohol, dan
stres mental lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, keuangan,
masalah-masalah keluarga atau sekolah seseorang. Orang-orang perfeksionis, yang
terus menerus berusaha keras melakukan lebih dan lebih banyak pekerjaan, dan
yang terus menerus memaksa diri sendiri tanpa benar-benar merasa puas atas
kinerja mereka sendiri, khususnya mudah mengalami stres mental.
Sties Kimiawi
Sties
kimiawi terjadi karena penggunaan berlebihan berbagai macam bahan kimia seperti
gula, kafein, obat perangsang, alkohol, nikotin (merokok), dan bahan makanan
tambahan. Stres kimiawi juga berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang terkena
pada seseorang di lingkungannya, seperti: serbuk tembikar, debu, bahan-bahan
penyebab alergi, dan zat-zat kimia yang beracun seperti gas pembuangan disel,
asap rokok, dan pestisida. Merkun dalam campuran tambalan gigi gigi dapat
menyebabkan stres kimiawi.
Lingkungan
tertentu seperti kota-kota yang berpenduduk padat, pola lain lintas yang macet,
dan daeiah-daerah yang mempunyai banyak pabnk, tampak penuh dengan lebih banyak
sumber stres kimiawi dan lingkungan-lmgkungan lainnya. Namun tidak semua orang
memberikan reaksi yang sama terhadap faktor-faktor lingkungan ini. Seseorang
mungkin akan mengalami alergi, asma, infeksi yang sermg kambuh, masalah-masalah
pernapasan yang parah, dan kelelahan adrenal di lingkungan yang berpolusi;
sedangkan orang lain munkin tidak menunjukkan reaksi-reaksi fisik yangjelas.
Stress Suhu
Orang
yang mendenta kelelalian karena suhu udara yang panas dan hypothermia (suhu tubuh menurun
karena udara dingin) mengalami stres yang parah akibat suhu udara (Colbert,
2006). Menurut Swarth (1993), udara dingin dapat menyebabkan stres fisik pada
tubuh sehingga timbul respon berupa perubahan sirkulasi, pernapasan dan denyut
jantung. Stres akibat suhu udara sebenamya jarang terjadi dalam kebudayaan
orang Amerika Serikat pada masa kini karena sebagian besar penduduk mempunyai
alat pemanas dan pengatur suhu udara dalam rumah dan mobil mereka (Colbert,
2006).
Swarth
(1993) menambahkan bahwa kebiasaan nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan
stres. Menurutnya, stres dapat meningkat akibat terlalu banyak mengkonsumsi gula,
kafein, alkohol, natrium (garam) dan lemak serta terlalu sedikit mengkonsumsi
zat-zat gizi. Overdosis kafein dapat menyebabkan seseorang cepat marah, cemas,
lelah atau pusing serta gangguan tidur atau sakit kepala. Gula juga dapat
memperberat stres fisik dan mental melalui efeknya pada gula darah. Konsumsi
alkohol yang berlebihan dan menahun dapat meningkatkan tekanan darah, kerusakan
otot jantung dan menyebabkan sirosis serta hepatitis alkoholik (Swarth, 1993).
4
Streskah
Anda?
(Pemicu Stres
dalam Diri Anda)
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya maka ada beberapa sumber yang dapat menjadi pemicu stres pada dokter
gigi. Sebelumnya perlu anda ketahui bahwa beberapa pemicu stres dibawah ini
mungkin belum tentu merupakan pemicu stres bagi diri anda namun dapat dirasakan
menjadi pemicu stres bagi rekari-'-sejawat anday dan sebaliknya. Anda dapat
merenungkan beberapa pemicu stres dibawah ini. Sebenarnya dari beberapa pemicu
stres tersebut, pemicu stres yang manakah yang berkaitan dengan masalah stres
pada diri anda.
Lingkungan
dan cuaca
•
Tingkat stres dokter gigi di
pedesaan berbeda dengan di perkotaan. Di
pedesaan mungkin dokter gigi mungkin akan stres ketika bekerja di
puskesmas dengan fasilitas peralatan yang kurang memadai. Sedangkan
dokter gigi di perkotaan mungkin stres terhadap tuntutan kebutuhan pasien
yang jauh lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan. Bayangkan jika anda
berada pada situasi tersebut, streskah anda?
pedesaan mungkin dokter gigi mungkin akan stres ketika bekerja di
puskesmas dengan fasilitas peralatan yang kurang memadai. Sedangkan
dokter gigi di perkotaan mungkin stres terhadap tuntutan kebutuhan pasien
yang jauh lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan. Bayangkan jika anda
berada pada situasi tersebut, streskah anda?
•
Streskah anda ketika menghadapi kemacetan
lalu lintas saat pergi ke tempat
praktek?
praktek?
•
Musim hujan juga dapat menyebabkan
stres bagi sebagian dokter gigi yang
daerah tempat prakteknya merupakan daerah banjir. Rasa was-was jika
"unit"-nya akan terendam banjir selalu timbul ketika musim hujan.
Bagaimana dengan anda, apakah anda mengalami hal itu?
daerah tempat prakteknya merupakan daerah banjir. Rasa was-was jika
"unit"-nya akan terendam banjir selalu timbul ketika musim hujan.
Bagaimana dengan anda, apakah anda mengalami hal itu?
Jenis
pekerjaan
Pekerjaan
sebagai seorang dokter gigi mempunyai tingkat stres yang cukup tinggi disamping
pemanjat tebing dan pawang ular (binatang buas).
•
Dalam bekerja seorang dokter gigi
membutuhkan konsentrasi yang penuh
saat mengerjakan pasiennya. Pada saat mengerjakan pasien pandangan
terus tertuju pada gigi yang ia kerjakan. Konsentrasi tinggi dan
keterampilan tangan sangat dituntut disamping pengetahuan. Apakah hal
ini dapat menyebabkan anda stres?
saat mengerjakan pasiennya. Pada saat mengerjakan pasien pandangan
terus tertuju pada gigi yang ia kerjakan. Konsentrasi tinggi dan
keterampilan tangan sangat dituntut disamping pengetahuan. Apakah hal
ini dapat menyebabkan anda stres?
•
Terkadang harapan
antara hasil pekerjaan
tidak sesuai dengan
kenyataannya (misalnya pada dokter gigi usia lanjut dimana tangan sudah
mulai tremor maka ketika melakukan penambalan gigi yang mungkin
dulunya hasil ukiran tambalannya sempurna, sekarang hasil ukiran
tambalannya menjadi kurang sempurna atau mungkin stres karena
penambalan tersebut menjadi membutuhkan waktu yang lebih lama dari
biasanya). Streskah anda jika harapan antara hasil pekerjaan tidak sesuai
dengan kenyataannya?
kenyataannya (misalnya pada dokter gigi usia lanjut dimana tangan sudah
mulai tremor maka ketika melakukan penambalan gigi yang mungkin
dulunya hasil ukiran tambalannya sempurna, sekarang hasil ukiran
tambalannya menjadi kurang sempurna atau mungkin stres karena
penambalan tersebut menjadi membutuhkan waktu yang lebih lama dari
biasanya). Streskah anda jika harapan antara hasil pekerjaan tidak sesuai
dengan kenyataannya?
Fasilitas
bahan dan peralatan
•
Mungkin sebagian dari anda pernah
mengalami kehabisan bahan ketika
sedang merawat pasien. Tanpa anda sadari ternyata bahan anda untuk
menambal sudah habis dan anda sama sekali tidak mempunyai persediaan
tambahan padahal gigi pasien sudah anda bur. Streskah anda ketika
menghadapi hal ini?
sedang merawat pasien. Tanpa anda sadari ternyata bahan anda untuk
menambal sudah habis dan anda sama sekali tidak mempunyai persediaan
tambahan padahal gigi pasien sudah anda bur. Streskah anda ketika
menghadapi hal ini?
•
Bagaimana ketika anda sedang
mengerjakan pasien tiba-tiba saja lampu mati
dan anda tidak mempunyai generator listrik, streskah anda?
dan anda tidak mempunyai generator listrik, streskah anda?
•
Streskah anda ketika di tempat
praktek anda, air PAM anda tidak keluar
dalam beberapa minggu karena sedang ada perbaikan?
dalam beberapa minggu karena sedang ada perbaikan?
Hubungan
personal
•
Dokter gigi mungkin akan stres ketika dihadapkan pada pasien yang
cerewet, suka mengkritik apalagi menuntutnya atas tuduhan telah
melakukan malpraktek. Selain itu, dokter gigi mungkin akan stres ketika
harus berselisih paham dengan teman sejawat di tempat dinas mengenai
karir, gaji, atau soal kepangkatan, serta stres ketika harus menghadapi
perawat yang kerjanya tidak benar. Bagaimana jika anda mengalami hal itu,
apakah anda akan stres?
cerewet, suka mengkritik apalagi menuntutnya atas tuduhan telah
melakukan malpraktek. Selain itu, dokter gigi mungkin akan stres ketika
harus berselisih paham dengan teman sejawat di tempat dinas mengenai
karir, gaji, atau soal kepangkatan, serta stres ketika harus menghadapi
perawat yang kerjanya tidak benar. Bagaimana jika anda mengalami hal itu,
apakah anda akan stres?
•
Dokter gigi
terkadang stres dengan
para tekniker gigi
karena hasil
pembuatan lab yang kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan
keinginannya apalagi jika hasil kerjanya tidak dapat dikirim tepat waktu
sehingga dokter gigi mendapat complaint dari pasiennya. Streskah anda jika hal itu terjadi pada anda?
pembuatan lab yang kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan
keinginannya apalagi jika hasil kerjanya tidak dapat dikirim tepat waktu
sehingga dokter gigi mendapat complaint dari pasiennya. Streskah anda jika hal itu terjadi pada anda?
Kehilangan Jabatan
Dokter
gigi yang kehilangan jabatan penting di suatu instansi tempat dia bekerja
mungkin akan mengalami stres apalagi jika alasan kehilangan jabatan tersebut
karena faktor perselisihan dengan atasan atau dengan teman sejawatnya.
Bayangkan jika anda berada pada situasi tersebut, streskah anda?
Kehilangan
Pekerjaan
Sebagian
dokter gigi tidak memiliki tempat praktek sendiri melainkan bekerja di suatu
klinik atau tempat praktek pribadi teman sejawatnya. Bayangkan jika anda berada
pada situasi demikian, streskah anda jika anda dikeluarkan dengan suatu alasan
yang jelas padahal dari situlah anda mendapat penghasilan?
Pensiunan
Dokter
gigi yang pensiun dari tempat dinasnya dan sama sekali tidak praktek lagi
(misalnya di rumah) ataupun melakukan usaha lain di samping praktek maka
kemungkinan akan mengalami stres berat karena yang biasanya sehari-hari
melakukan kegiatan praktek dan bertemu dengan pasien atau rekan sejawatnya maka
setelah pensiun mungkin sama sekali tidak bekerja, hanya di rumah saja sehingga
frekuensi bertemu dengan orang lain (pasien atau teman sejawat) akan berkurang.
Padahal dengan bertemu pasien atau teman sejawat, dia dapat
mengobrol, bercanda ataupun
mengeluarkan keluh kesahnya.
Perceraian
Dokter gigi
yang mengalami kasus perceraian mungkin akan stres karena adanya rasa takut
akan hidup sendiri serta takut dan malu kalau dirinya akan menjadi bahan omongan
rekan-rekan sejawatnya atau orang disekitarnya (pasien, perawat, atau
tetangga). Rasa stres juga timbul ketika dia harus menghadiri panggilan
persidangan yang dilaksanakan berkali-kali padahal disamping itu dia juga harus
praktek. Jika anda berada pada kondisi ini, streskah anda?
Konflik
Suami Isteri
Konflik
dengan suami/isteri dapat menyebabkan dokter gigi stres bahkan tidak dapat
berkonsentrasi penuh ketika praktek. Tahukah anda pemicu konflik suami isteri
ini dapat bersumber dari masalah anak, masalah pendapatan pekerjaan, sampai
pada masalah seks.
Masalah anak:
Sikap saling menyalahkan jika anak-anak menjadi tidak terus karena kesibukan
orang tuanya dapat menjadi pemicu konflik. Tanpa disadari terkadang suami atau
isteri mencari uang tanpa mengenal waktu. Keributan dapat terjadi ketika sang
anak sakit, anak tidak naik kelas atau pun anak-anaknya menjadi tidak benar
dalam pergaulan (misalnya menjadi pecandu Narkoba).
Masalah Pendapatan Pekerjaan dan Masalah Seks:
·
Jika sana suami dokter gigi
sedang sang isten hanya ibu rumah tangga Apa yang terjadi jika seorang suami prakteknya kurang sukses
sementara isterinya hanya menjadi ibu ruinah tangga saja?
Terkadang hal ini dapat memicu konflik karena masalah keuangan dimana biaya
belanja aimali tangga sehari-hari meningkat dan biaya anak sekoiah juga
meningkat. Kadang dengan niat baiknya isten bekeija sambilan untuk menambah
penghasilan keluarga. Nanmn ada kalanya suami tidak membenkan ijin karena dia
mempunyai prinsip bahwa dialah kepala keluarga yang habis mencari penghasilan
bagi keluarganya sedang tugas isteri hanya di nunah mengurus anak-anak.
Apa yang terjadi jika
suami prakteknya sukses sampai larut malam sementara sang isteri malah
menuuggunya di rumah?
Terkadang suami juga suka lupa din karena asyik mengejar uang sehingga
melupakan keluarga. Isteri akan merasa kesepian bahkan mungkin anak-anaknya
juga jarang dapat bertemu dengan ayahnya karena sang ayah bam pulang praktek
ketika mereka semua sudah tertidur. Jika rutimtas seperti ini tems berlanjut
maka kemungkinan sang isteri mula-mula akan menegur suaminya untuk membatasi
waktu praktek. Nanmn jika tidak didengarkan oleh sang suami maka sang isten
dapat melakukan beberapa kemungkinan misalnya:
-
isteri
akan menurut dan membiarkan suaminya tetap berbuat demikian karena menurutnya
semuanya itu dilakukan suaminya untuk membiayai kehidupan keluarganya (namun
tanpa disadari mungkin sang isteri tertekan jiwanya dan membiarkan hal itu
sehingga menyebabkan stres yang terakumulasi bahkan dapat memicu timbulnya
suatu penyakit).
-
ikut
menemani dan membantu sang suami praktek (mungkin dengan ikutnya sang isteri ke
tempat praktek justru akan menimbulkan masalah baru seperti
isteri ikut-ikutan menentukan
harga, ikut menentukan masalah
pembelian bahan dan alat, ikut membereskan alat-alat tapi tidak ditaruh pada
tempatnya sehingga pada saat suami akan memakai alat tersebut jadi susah
dicari, serta setibanya di rumah sang isteri sudah capek dan tidak dapat
melayani suami).
-
yang
paling tragisnya adalah sang isteri menyeleweng karena merasa kesepian yang
mungkin ujung-ujungnya adalah menimbulkan masalah perceraian.
·
Jika sang suami dokter gigi
sedang sang isteri wanita karir
Dalam realita kehidupan sekarang banyak wanita yang
penghasilannya lebih besar daripada laki-laki. Bagaimana jika suami yang
prakteknya kurang berhasil sementara isterinya sukses dalam berkarir? Terkadang
wanita yang lebih sukses suka lupa diri dan memandang remeh suaminya. Percecokkan
pun akan timbul setiap saat terutama bila menyangkut masalah uang. Jika hal ini
terjadi maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi yaitu:
-
suami
akan memendamnya dalam hati dan membiarkan isterinya untuk berlaku semaunya.
Suami yang memilih untuk memendamnya dalam hati mungkin akan melarikan diri ke
hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatannya (misalnya merokok atau
minum-minuman keras). Keadaan ini juga akan menyebabkan jiwa sang suami
tertekan dan mengalami stres.
-
Suami
yang tadinya setia namun karena harga dirinya diinjak-injak dapat berbuat hal
negatif, misalnya akan main gila dengan perawat di tempat praktek, pasien
atau teman kerjanya,
dan hal inilah
yang dapat menimbulkan masalah
perceraian.
·
Jika sang suami dokter gigi dan
sang isteri juga dokter gigi
Sepantasnya
jika suami dokter gigi dan isterinya juga dokter gigi maka
diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang. Namun terkadang
keadaan ini justru memicu terjadinya konflik dalam rumah tangga. Jika
suami atau isteri tersebut berpraktek dalam satu tempat praktek, terkadang faktor pasien atau pun alat dapat menjadi permasalahan. Kadang pasien ada yang suka "bermanja-manja atau bersikap genit" dengan dokternya maka rasa cemburu dapat memicu terjadinya konflik suami-isteri. Alat yang dipakai bersama pun dapat menjadi sumber konflik, misalnya: suami/isteri terkadang lupa menaruh alat yang dipakai sehingga saat ingin dipakai tidak ada dan biasanya saling menyalahkan pasangannya karena tidak menaruh alat tersebut pada tempatnya.
diharapkan dapat saling mendukung dan menunjang. Namun terkadang
keadaan ini justru memicu terjadinya konflik dalam rumah tangga. Jika
suami atau isteri tersebut berpraktek dalam satu tempat praktek, terkadang faktor pasien atau pun alat dapat menjadi permasalahan. Kadang pasien ada yang suka "bermanja-manja atau bersikap genit" dengan dokternya maka rasa cemburu dapat memicu terjadinya konflik suami-isteri. Alat yang dipakai bersama pun dapat menjadi sumber konflik, misalnya: suami/isteri terkadang lupa menaruh alat yang dipakai sehingga saat ingin dipakai tidak ada dan biasanya saling menyalahkan pasangannya karena tidak menaruh alat tersebut pada tempatnya.
·
Jika sang suami bukan dokter
gigi dan sang isteri dokter gigi
Isteri yang prakteknya sukses mungkin prakteknya bisa
sampai jam 1 pagi. Jika sang isteri tidak dapat membagi waktu antara waktu
praktek dan keluarga maka anak-anak dan suami akan menjadi tidak terurus. Suami
mula-mula mungkin akan menegurnya namun jika tegurannya tetap tidak diindahkan
maka kemungkinan terbesar suaminya akan memendamnya dalam hati dan menyebabkan
stres, bahkan dapat memicu suaminya untuk nyeleweng atau pun bercerai.
Kehamilan
isteri
Kehamilan
isteri juga dapat menyebabkan stres bagi dokter gigi karena mungkin saja dia
hams menghadapi permintaan isteri yang aneh-aneh ketika sang isteri sedang
ngidam sementara itu juga harus praktek. Selain itu, mungkin stres karena perlu
menyediakan dana bagi biaya kontrol kehamilan isteri dan biaya persalinan sang
isteri nantinya serta menyediakan dana tambahan untuk keperluan sang anak.
Streskah anda pada saat isteri anda hamil?
Problem
Orang Tua
Disamping
praktek, seorang dokter gigi baik pria maupun wanita juga harus memperhatikan
perkembangan anak-anaknya. Jangan sampai seorang dokter gigi prakteknya
berhasil tapi keluarganya berantakan. Jadi disini, dokter gigi dituntut untuk
dapat membagi waktu antara karir dan keluarga. Coba anda bayangkan bila anda
mempunyai praktek yang sukses namun keluarga anda berantakan, misalnya:
-
anak
anda seorang pecandu narkoba.
-
anak
anda hanya bermalas-malasan, tidak lulus-lulus (tidak naik kelas), dan bisanya
hanya menghambur-hamburkan uang anda.
-
anda
jarang bertemu dan berkomunikasi dengan anak anda sehingga anda kurang mengenal
sifat dan keinginan anak anda bahkan anda tidak ingat lagi kapan ulang tahun
anak anda. Bisa jadi anda akan dianggap sebagai orang "asing" oleh
anak anda sendiri.
Jika anda berada
pada kondisi seperti itu, streskah anda?
Keuangan
Dokter gigi
mungkin akan stres ketika dihadapkan pada masalah harus melunasi kredit
pembelian alat, biaya asuransi, bayar sewa ruangan, tuntutan biaya untuk
mengikuti seminar-seminar baik didalam maupun diluar negeri, biaya tahunan
keanggotaan dokter gigi, biaya perpanjangan ijin praktek serta biaya-biaya yang
tidak terduga lainnya. Streskah anda bila anda dihadapkan pada hal yang
demikian sementara penghasilan anda pas-pasan?
Pinjaman
Bank Dengan Rumah Sebagai Jaminan
Pinjaman uang
dari bank untuk membiayai fasilitas tempat praktek dengan rumah sebagai jaminan
mungkin akan menyebabkan stres bagi dokter gigi karena dia dituntut untuk dapat
membayar pinjaman tersebut tepat waktu sebab jika tidak dapat membayar maka
kelangsungan hidup keluarganya akan terancam. Jika anda berada pada situasi
demikian, streskah anda?
Masalah
Hukum (tuntutan hukum, peniara, dan Iain-lain)
Sekarang ini,
masyarakat sudah lebih berani mengkritik bahkan menuntut dokter dengan tuduhan
telah melakukan malpraktek. Dokter gigi yang dihadapkan pada kasus seperti ini
tentunya akan mengalami stres. Bagaimana dengan anda?
Penyakit
fisik atau cidera (penyakit
jantung, paru-paru, stroke, kanker, AIDS, dan Iain-lain).
-
Sekarang
ini, banyak sekali penyakit menular yang menjangkiti masyarakat
seperti Hepatitis dan AIDS. Tentu saja, di kalangan dokter gigi hal ini akan
menimbulkan rasa takut dan kuatir tertular oleh penyakit tersebut walaupun
sudah memakai alat pelindung (kaca mata pelindung, masker, sarung tangan
atau pun telah mendapat suntikan vaksin untuk anti hepatitis).
seperti Hepatitis dan AIDS. Tentu saja, di kalangan dokter gigi hal ini akan
menimbulkan rasa takut dan kuatir tertular oleh penyakit tersebut walaupun
sudah memakai alat pelindung (kaca mata pelindung, masker, sarung tangan
atau pun telah mendapat suntikan vaksin untuk anti hepatitis).
-
Dokter
gigi yang mengalami stroke yang parah akan stres karena tidak dapat
melakukan praktek lagi.
melakukan praktek lagi.
-
Dokter
gigi yang menderita penyakit jantung akan stres karena mungkin
kegiatan prakteknya dibatasi (tidak boleh menerima pasien banyak-banyak)
serta butuh biaya yang besar untuk pengobatan penyakit jantungnya.
kegiatan prakteknya dibatasi (tidak boleh menerima pasien banyak-banyak)
serta butuh biaya yang besar untuk pengobatan penyakit jantungnya.
-
Dokter
gigi yang menderita penyakit kanker akan mengalami tingkat stres
yang tinggi karena disamping dia stres memikirkan penyakit yang dideritanya, dia juga stres terhadap pekerjaannya serta stres memikirkan biaya pengobatan penyakitnya yang mahal.
yang tinggi karena disamping dia stres memikirkan penyakit yang dideritanya, dia juga stres terhadap pekerjaannya serta stres memikirkan biaya pengobatan penyakitnya yang mahal.
Bagaimana dengan anda, streskah anda ketika anda
dihadapkan pada kondisi seperti diatas?
Bencana (gempa bumi, banjir, kebakaran, dan Iain-lain)
-
Ketika
terjadi bencana (seperti gempa bumi, banjir atau kebakaran) yang
menyebabkan kerusakan pada peralatan kedokteran gigi maka dokter gigi
mungkin akan mengalami stres karena disamping dia harus memikirkan nasib
keluarganya, dia juga harus berpikir bagaimana dia dapat membeli lagi
peralatan yang rusak tersebut sementara harga peralatan tersebut tidaklah
murah. Bagaimana dengan anda, streskah anda pada kondisi tersebut?
menyebabkan kerusakan pada peralatan kedokteran gigi maka dokter gigi
mungkin akan mengalami stres karena disamping dia harus memikirkan nasib
keluarganya, dia juga harus berpikir bagaimana dia dapat membeli lagi
peralatan yang rusak tersebut sementara harga peralatan tersebut tidaklah
murah. Bagaimana dengan anda, streskah anda pada kondisi tersebut?
-
Pada
tahun 1998 dimana dimana terjadi peristiwa penjarahan dan kerusuhan,
tidak sedikit dokter gigi yang mengalami kerugian baik materi maupun
mental. Pada saat itu mungkin ada dokter gigi yang rumahnya atau tempat
prakteknya ikut terjarah. Hal ini mungkin meyebabkan dia akan mengalami
stres yang hebat karena harta bendanya telah habis dan mungkin yang ada
dalam pikirannya bahwa dia telah hancur karena mungkin tidak sanggup lagi
untuk membangun rumah atau tempat prakteknya yang terjarah. Bila kondisi
ini terjadi pada anda, streskah anda?
tidak sedikit dokter gigi yang mengalami kerugian baik materi maupun
mental. Pada saat itu mungkin ada dokter gigi yang rumahnya atau tempat
prakteknya ikut terjarah. Hal ini mungkin meyebabkan dia akan mengalami
stres yang hebat karena harta bendanya telah habis dan mungkin yang ada
dalam pikirannya bahwa dia telah hancur karena mungkin tidak sanggup lagi
untuk membangun rumah atau tempat prakteknya yang terjarah. Bila kondisi
ini terjadi pada anda, streskah anda?
Tipe kepribadian (Tipe A dan B)
Dokter gigi
dengan tipe kepribadian A sangat mudah mengalami stres yang berlebihan. Hal ini
disebabkan karena tipe kepribadian A memiliki ciri-ciri: tidak sabaran, sifat
bersaing, selalu kuatir, agresif, sifat bermusuhan, serta bicara dan gerakannya
cepat. Menurut beberapa ahli, stres yang berlebihan dapat memicu terjadinya
penyakit. Apakah anda memiliki kepribadian seperti diatas?
Nutrisi
-
Mungkin
sebagian kecil dokter gigi suka minum kopi yang berlebihan (lima gelas kopi
atau lebih dalam sehari) atau meminum-minuman keras serta diet yang ketat.
Tanpa disadari hal tersebut justru dapat menyebabkan timbulnya stres. Dengan
meminum kopi yang berlebihan maka terjadi kelebihan kafein dalam tubuh. Menurut
Swarth (1993), kelebihan kafein dapat menimbulkan masalah karena kafein
ternyata merangsang hormon stres dan denyut jantung serta meningkatkan tekanan
darah. Apakah anda termasuk orang yang suka minum kopi secara berlebihan?
-
Diet
yang ketat dapat menyebabkan stres pada tubuh. Jika terjadi sedikit
penurunan kalori tidaklah menimbulkan masalah tetapi bila terjadi penurunan kalori secara drastis maka keseimbangan tubuh akan terancam dan dapat menimbulkan respon stres. Selain itu, nutrisi yang buruk dapat mengganggu keseimbangan zat-zat gizi dan tubuh yang kekurangan zat gizi lebih rentan terhadap penyakit. Apakah anda termasuk orang yang menjalankan program diet ketat?
penurunan kalori tidaklah menimbulkan masalah tetapi bila terjadi penurunan kalori secara drastis maka keseimbangan tubuh akan terancam dan dapat menimbulkan respon stres. Selain itu, nutrisi yang buruk dapat mengganggu keseimbangan zat-zat gizi dan tubuh yang kekurangan zat gizi lebih rentan terhadap penyakit. Apakah anda termasuk orang yang menjalankan program diet ketat?
-
Sewaktu
stres, mungkin alkohol digunakan untuk relaksasi atau lari dari stres. Alkohol yang
digunakan untuk mengatasi
stres dapat menyebabkan penyalahgunaan dan alkoholisme.
Apakah anda termasuk orang yang suka minum minuman yang beralkohol secara
berlebihan?
5
Tahapan Stres dan Gejalanya
Dr. Robert J. Van Amberg (1979, cit. Hawari, 2001) membagi
stres atas enam tahap. yaitu:
1.
Stres
tahap I
Merupakan tahapan stres yang paling ringan dan
biasanya disertai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-
semangat
kerja yang berlebihan (overacting)
-
penglihatan
"tajam" tidak sebagaimana biasanya
-
merasa senang
dengan suatu pekerjaan
dan semakin semangat
-
mengerjakannya,
namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis bahkan dihabiskan (all
out)
-
rasa
gugup yang berlebihan
2.
Stres
tahap II
Pada tahap ini dampak stres yang semula menyenangkan
mulai menghilang dan mulai timbul keluhan-keluhan karena kekurangan energi yang
disebabkan waktu istirahat yang kurang. Keluhan yang timbul antara lain:
-
merasa
letih saat bangun pagi dimana seharusnya pada saat bangun pagi orang merasa
segar.
-
merasa
lelah sesudah makan siang
-
lekas
capai menjelang sore hari
-
jantung
berdebar-debar
-
sering
mengalami keluhan pada lambung atau perut (bowel discomfort) otot punggung dan tengkuk terasa tegang
-
tidak
bisa santai
3.
Stres
tahap III
Pada tahap ini keluhan yang terjadi semakin nyata dan
mengganggu, hal ini diakibatkan karena keluhan yang terjadi pada stres tahap II
diabaikan dan orang tetap memaksakan dirinya untuk bekerja. Keluhan yang timbul
antara lain:
-
gangguan
pada lambung dan usus (gastritis dan diare)
-
ketegangan
otot semakin terasa
-
ketegangan
emosional dan rasa tidak tenang semakin meningkat
-
gangguan
tidur (insomnia)
-
koordinasi
tubuh terganggu (badan terasa lemas dan serasa mau pingsan). Sebaiknya individu
yang mengalami stres pada tahap ini, berkonsult dokter untuk
memperoleh terapi. Selain
itu individu tersebut
sebaik mengurangi beban stres serta memberi kesempatan tubuh untuk istin
menambah suplai energi yang sudah mengalami defisit.
4.
Stres
tahapIV
Bila individu yang mengalami stres
tahap III dinyatakan sehat oleh dokter yang memeriksanya sehingga individu
tersebut terus memaksakan dirinya bekerja tanpa istirahat maka akan timbul
gejala stres tahap IV. Gejala stres tersebut antara lain:
-
terasa
sulit untuk bertahan sepanjang hari
-
aktivitas pekerjaan
yang semula terasa
menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi terasa
membosankan dan lebih sulit
-
yang
semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon
secara ade kuat
-
tidak
mampu melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
-
gangguan
pola tidur disertai mimpi yang menegangkan
-
seringkali
menolak ajakan karena tidak ada semangat dan gairah
-
daya
konsentrasi dan daya ingat menurun
-
timbul
rasa ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya
5.
Stres
tahap V
Bila keadaan stres terus berlanjut
maka individu akan mengalami stres tahap V dengan gejala sebagai berikut:
-
kelelahan
fisik dan mental semakin mendalam
-
tidak
mampu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang walaupun ringan dan sederhana
-
gangguan
sistem pencemaan semakin parah (gastro-intestinal
disorder)
-
timbul
perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat
mudah bingung dan panic
mudah bingung dan panic
6.
Stres
tahap VI
Merupakan tahap klimaks dimana individu mengalami panic attack dan perasaan takut mati.
Tidak jarang individu yang mengalami stres tahap ini seringkali dibawa ke Unit
Gawat Darurat (UGD) meskipun pada akhirnya individu tersebut dipulangkan
kembali karena tidak ditemukan kelainan fisik dan organ tubuh. Gejala stres
yang timbul pada tahap ini antara lain:
-
jantung
berdebar sangat keras
-
susah
bernapas (sesak dan megap-megap)
-
sekujur
badan terasa gemetar, dingin, dan keringat bercucuran
-
tidak
ada tenaga untuk melakukan hal-hal yang ringan sekalipun
-
pingsan
dan kolaps
Boleh minta daftar pustakanya nggak? Makasih..
ReplyDelete